Pernahkah Anda mendengar sebuah benda bernama pompa vakum? Apa kegunaan dari benda tersebut, serta apa yang membedakannya dari jenis-jenis pompa lainnya? Kali ini, akan dibahas secara mendalam mengenai benda yang diandalkan untuk memberikan daya ini. Mulai dari apa itu pompa vakum, jenis pompa vakum, hingga cara kerja pompa vakum.
Bagi Anda yang sudah mengenal dan sedang mencari vacuum pump terbaik di Indonesia, maka Anda dapat memilih vacuum pump Becker yang kami impor langsung dari Jerman. Anda dapat mengunjungi website vacuumpump.co.id.
Apa Itu Pompa Vakum?
Pompa vakum merupakan suatu alat yang bertujuan untuk mengeluarkan molekul gas dari sebuah ruangan tertutup ke area luar guna mencapai suatu tekanan vakum tertentu. Pompa vakum memegang peranan yang sangat penting, terutama untuk berbagai keperluan di berbagai industri besar, misalnya pabrik lampu, pabrik produk elektronik lainnya, perusahaan pemurnian oli, perusahaan coating atau pelapisan kaca, hingga perusahaan penghasil alat kesehatan untuk bidang radiosurgery, radio pharmacy, serta radiotherapy.
Secara lebih spesifik, fungsi dari alat ini adalah membuat komponen vakum pada bagian kondenser, yaitu ketika turbin dan generator pada keseluruhan mesin tersebut sedang beroperasi. Uap yang bersifat bekas karena telah digunakan sebagai tenaga pemutar turbin akan bergerak dari sisi yang sat ke sisi blade lainnya.
Agar proses kondensasi terjadi lebih cepat, dan proses tersebut dapat mengubah komponen ke dalam wujud air lagi, peran sebuah vakum pada bagian kondenser sangatlah vital. Nantinya, uap yang bergerak turun dan akan menyentuh dinding dari sisi luar, lalu sisi dalam kondenser akan dialiri media pendingin yang dipompa. Terjadinya perpindahan panas ini membuat uap basah menyentuh dinding bagian kondenser, meskipun masih dalam pergerakan yang aktif dalam ruangannya sendiri. Pada akhirnya, uap tersebut akan mengalami kondensasi hingga berubah wujud menjadi air.
Apa Sajakah Jenis Pompa Vakum?
Berdasarkan penggunaannya, pompa vakum terbagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis tersebut adalah:
Positive Displacement
Jenis yang pertama adalah Positive Displacement, yaitu jenis pompa yang menerapkan prinsip mekanis dalam mengekspansi suatu volume secara kontinyu. Gas akan dialirkan dengan bantuan pompa ini. Jenis pompa ini sering digunakan untuk mengamankan ruang sistem, serta membuang sejumlah gas dari dalam ruangan ke luar atau atmosfer.
Dengan penerapan prinsip mekanis untuk mengekspansi volume, jenis pompa ini memungkinkan adanya penurunan angka tekanan vakum secara parsial. Sistem pengamanannya akan mencegah gas untuk masuk, melainkan akan mendorong pembuangan gas dan melakukan kembali ekspansi volume pada ruang tersebut.
Aplikasi paling umum dari jenis Positive Displacement adalah pompa manual untuk mengangkat air tanah. Pada sisi di mana air akan dikeluarkan, dibentuklah ruang vakum. Dengan komposisi dan pola kerja ini, pompa akan menghisap air, sehingga air akan menuju ke atas dan keluar melalui jalur sebagaimana mestinya.
Sebagai referensi, sebuah pompa air manual yang termasuk dalam jenis pompa Positive Displacement biasanya memiliki komponen-komponen berupa Rotor dan Casing. Dengan mendesain sedemikian rupa, proses yang terjadi selama menggunakan pompa ini mencakup adanya gas bertekanan rendah yang masuk, pengompresan cairan pada bagian Rotor, lalu dikeluarkannya gas bertekanan tinggi
Contoh pompa lainnya yang termasuk ke dalam jenis ini meliputi Rotary Vane Pump, External Vane, Liquid Ring Pump, Piston Pump, Screw Pump, Scroll Pump, dan Multistage Roots Pump.
Momentum Transfer
Jenis yang kedua adalah Momentum Transfer. Berbeda dengan jenis yang pertama, jenis pompa yang satu ini menerapkan sistem jet fluida dengan kecepatan yang tinggi. Di sisi lain, jenis pompa ini juga sering dijumpai memanfaatkan kipas berkecepatan tinggi guna menghisap gas yang berada di suatu ruangan yang tertutup.
Untuk kebutuhan tekanan vakum dengan intensitas yang tinggi, jenis pompa ini adalah solusi yang tepat. Caranya yang melakukan akselerasi pada molekul gas membuat tekanan vakum dapat diatur ke mode maksimal karena proses itu sendiri menerapkan prinsip perpindahan gas dari ruang bertekanan rendah ke area dengan tekanan yang lebih tinggi.
Sejalan dengan performanya yang tangguh, jenis pompa yang menggunakan Hukum Dinamika Fluida ini perlu penanganan dan penggunaan yang tepat. Karena molekul fluida yang ada pada suatu ruang bertekanan tertentu akan mendorong pergerakan satu sama lain, masing-masing molekul fluida dapat menciptakan aliran fluida. Ketika jarak antar molekul jauh, maka molekul akan cenderung bergerak ke arah dinding atau sudut ruang dibandingkan dengan sesama molekul.
Semakin tinggi tekanan dalam suatu ruang, akan semakin efisien pula proses kerja jenis pompa Momentum Transfer ini. Lebih lanjut, prosedurnya yang mencakup adanya seal antar kedua ruangan yang dimaksud, dimungkinkan terjadi stall selama menggunakan jenis pompa ini. Diperlukan ruangan lain selain ruang dalam dan ruang luar, sangat disarankan menggunakan ruangan dengan tekanan rendah, untuk menjadi arena pemasangan pompa dan pembuangan gas.
Jenis pompa ini dapat ditemukan pada sebuah pompa difusi, atau pompa turbo molecular.
Entrapment
Jenis ketiga atau terakhir adalah pompa Entrapment. Jenis pompa yang satu ini memanfaatkan adanya zat padat atau zat penyerap untuk difungsikan sebagai sarana pengikat gas di ruangan yang tertutup. Pompa Entrapment ini menerapkan prinsip dan metode Fisika dan Kimia, dimana tekanan vakum akan dapat dihasilkan dengan cara mengikat gas yang ada para ruangan tertentu.
Penggunaan pompa Entrapment dapat ditemukan pada jenis Cryopump, yaitu pompa dengan daya ikat yang menggunakan permukaan yang dingin; Pompa kimia, yaitu pompa yang berguna mengikat gas agar bereaksi, atau membentuk benda atau zat padat lainnya; serta Pompa ionisasi, yaitu pompa yang menggunakan potensial dengan tegangan yang tinggi agar gas terionisasi dan terakselerasi menuju bagian pengumpul elektroda.
Bagaimanakah Cara Kerja Pompa Vakum?
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pompa vakum memiliki cara atau prinsip kerja yang berbeda-beda. Hal tersebut didasarkan pada teknik apa yang diterapkan untuk menggerakkan pompa itu sendiri, serta berakibat pada berbedanya penggunaan tiap-tiap jenis pompa yang ada dan berbedanya penggunaan masing-masing pompa untuk kebutuhan yang bervariasi pula.
(sumber : bicaratentangpembangkit.blogspot.com)
Sebagai informasi awal, media yang menjadi tolok ukur fungsionalitas sebuah vacuum pump adalah adanya kondenser dalam rangkaian pompa. Adanya kondenser ini berfungsi sebagai pengatur sirkulasi beragam zat yang dikehendaki untuk dimasukkan dan dikeluarkan menggunakan alat ini sendiri. Kondenser juga mampu menjaga stabilitas temperatur pada rangkaian alat maupun ruangan yang dimaksud, sehingga tidak terjadi fenomena bernama kapitasi, yaitu adanya ledakan gelembung air di dalam pompa.
Di sisi lain, guna membuat air agar tidak terlalu panas, sebuah komponen bernama Heat Exchanger dapat pula ditambahkan pada rangkaian pompa vakum yang digunakan. Singkatnya, komponen tersebut menyediakan jalur bagi uap panas agar tidak terhisap, maupun terbawa jika pompa dipergunakan untuk mengeluarkan zat melalui saluran yang tersedia. Air yang sudah masuk ke dalam pompa akan dilewatkan terlebih dahulu di bagian Heat Exchanger itu tadi, sehingga stage memasukkan maupun mengeluarkan zat akan berjalan lancar dengan tetap menjaga apa yang sudah ada dalam pompa.